Jakarta - Federal Bureau of Investigation (FBI) turut
menyelidiki pembobolan server Sony Pictures oleh hacker yang terjadi
Senin (24/11/2014) lalu. Menurut FBI, itu adalah serangan cyber
berbahaya pertama yang terjadi di Amerika Serikat.
Meski tak menyebutkan berapa perusahaan yang terkena serangan tersebut, namun FBI telah memperingatkan sejumlah perusahaan di Amerika Serikat akan ancaman serangan yang ditenggarai dilakukan menggunakan malicious software (malware) tersebut.
FBI juga telah merilis sebuah dokumen setebal lima halaman untuk disebarkan ke perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Dokumen tersebut berisikan data teknis malware yang digunakan dalam serangan tersebut.
Mereka pun memberikan sejumlah langkah yang harus ditempuh, termasuk melapor ke pihak berwajib apabila perusahaan-perusahaan tersebut menerima serangan semacam itu.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (2/12/2014), serangan malware semacam ini sebelumnya sudah pernah terjadi di Korea Selatan dan di negara Timur Tengah.
Salah satunya adalah yang menimpa perusahaan minyak Saudi Aramco, di mana sekitar 30 ribu komputer di perusahaan tersebut terkena serangan yang sejenis. Serangan tersebut dipercaya dilakukan oleh kelompok hacker yang bekerja untuk pemerintahan Korea Utara dan Iran.
(asj/ash)
sumber : detik.com
Meski tak menyebutkan berapa perusahaan yang terkena serangan tersebut, namun FBI telah memperingatkan sejumlah perusahaan di Amerika Serikat akan ancaman serangan yang ditenggarai dilakukan menggunakan malicious software (malware) tersebut.
FBI juga telah merilis sebuah dokumen setebal lima halaman untuk disebarkan ke perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Dokumen tersebut berisikan data teknis malware yang digunakan dalam serangan tersebut.
Mereka pun memberikan sejumlah langkah yang harus ditempuh, termasuk melapor ke pihak berwajib apabila perusahaan-perusahaan tersebut menerima serangan semacam itu.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (2/12/2014), serangan malware semacam ini sebelumnya sudah pernah terjadi di Korea Selatan dan di negara Timur Tengah.
Salah satunya adalah yang menimpa perusahaan minyak Saudi Aramco, di mana sekitar 30 ribu komputer di perusahaan tersebut terkena serangan yang sejenis. Serangan tersebut dipercaya dilakukan oleh kelompok hacker yang bekerja untuk pemerintahan Korea Utara dan Iran.
(asj/ash)
sumber : detik.com
Jika Artikel Ini Membantu, Klik Share